Smangat
Ep = Energi Potensial gravitasi (joule)
M = Massa benda (kg)
G = Percepatan gravitasi (N/kg) atau (m/s²)
H = Ketinggian benda (m)
TUGAS TERSTRUKTUR
MEKANISASI PERTANIAN
URUTAN KUALITAS ENERGI YANG TERTINGGI
SAMPAI TERENDAH
Oleh:
Nama : Kustam
NIM : A1L111053
Kelas : Agroteknologi P
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2013
1.
Energi
Listrik
Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan hidup
manusia yang mengalami peningkatan tajam, hal tersebut dikarenakan sebagain
besar energy yang dibutuhkan oleh manusia khususnya masyarakat modern disuplay
dalam bentuk energi listrik [1]. Proses distribusi listrik merupakan salah satu
rangkaian penting dalam melayani kebutuhan energi listrik, dimulai dari
pembangkit listrik sampai dengan end user yaitu konsumen sebagai
pengguna listrik. Kualitas energi listrik yang diterima konsumen sangat
dipengaruhi oleh sistem pendistribusian, oleh karena itu diperlukan sistem
distribusi energi listrik dengan kehandalan yang tinggi. Kehandalan dalam
sistem distribusi listrik adalah suatu ukuran ketersediaan / tingkat pelayanan
penyediaan tenaga listrik dari sistem ke pemakai / pelanggan [2]. Tolak ukur
kehandalan dari sistem distribusi listrik adalah seberapa sering sistem
distribusi listrik mengalami pemadaman, berapa lama pemadaman terjadi dan
berapa cepat waktu yang dibutuhkan untuk memulihkan kondisi dari pemadaman yang
terjadi. Sistem yang mempunyai kehandalan tinggi akan mampu memberikan energi
listrik setiap saat dibutuhkan, sedangkan sistem dikatakan mempunyai keandalan rendah bila tingkat
ketersediaan energi listrik rendah.
Kehandalan yang tinggi pada sistem distribusi energi
listrik di dasarkan pada indikasi titik beban dan indikasi performansi sistem,
yang terdiri dari Frequency of failures (_), average duration of a
failure (r), average annual outage time (U)
[6]. Didasarkan pada indikasi tersebut, maka untuk mencapai kehandalan tinggi
pada sistem distribusi energi listrik terdapat beberapa atribut (Multy
Atribut) yang dapat dijadikan pertimbangan diantaranya indikasi titik beban,
SAIFI, dan SAIDI. Selanjutnya pada Multy Atribut tersebut diberikan pelatihan
(learning) dengan menggunakan metode LVQ (Learning Vector Quantization)
agar secara otomatis dapat melakukan klasifikasi terhadap vector input
yang diberikan. Keunggulan dari metode LVQ adalah kemampuan metode tersebut untuk memberikan
pelatihan terhadap lapisan – lapisan kompetitif sehingga secara otomatis dapat
mengklasifikasikan vector input yang diberikan.
Lampu senter yang
kita gunakan dapat menyala karena ada energi listrik yang mengalir pada lampu.
Energi listrik terjadi karena adanya muatan listrik yang bergerak. Muatan
listrik yang bergerak akan menimbulkan arus listrik. Energi listrik banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya sebagai penerangan. Energi
listrik juga dapat digunakan untuk menggerakkan mesin-mesin. Energi listrik
yang biasa kita gunakan dalam rumah tangga berasal dari pembangkit listrik.
Pembangkit listrik tersebut menggunakan berbagai sumber energi, seperti air
terjun, reaktor nuklir, angin, atau matahari. Energi listrik yang dihasilkan
oleh pembangkit listrik sangat besar. Untuk menghasilkan sumber energi listrik
yang lebih kecil, kita dapat menggunakan aki, baterai, dan generator.
Tujuan penggunaan simulasi multi atribut di dalam
proses distribusi listrik adalah untuk membantu memvisualisasikan proses
pendistribusian listrik dalam memenuhi kualitas energi listrik yang diterima
oleh konsumen, sehingga mempermudah dalam mempelajari permasalahan yang
dihadapi oleh distribusi listrik.
2.
Energi
Elektromagnetik
Energi Elektromagnetik adalah
suatu bentuk energi yang berkaitan dengan radiasi elektromagnetik yang
merupakan bentuk energi murni yang tidak berkaitan dengan massa dan dirumuskan
sebagai :
E = hv
=
Keterangan:
E
= energi (Joule)
h
= konstanta Plank (6,626 . 10-34 joule detik)
v
= frekuensi (Hertz)
λ
= panjang gelombang (meter)
Berdasarkan panjang
gelombang, radiasi elektromagnetik dibagi menjadi radiasi gamma, sinar-X, dan
Termal. Gelombang
elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat tanpa memerlukan medium
dan merupakan gelombang transversal.
Namun gelombang elektromagnetik merupakan gelombang medan, bukan gelombang
mekanik (materi). Pada gelombang elektromagnetik, medan listrik E selalu tegak
lurus arah medan magnetik B dan keduanya tegak lurus arah rambat gelombang.
Gangguan gelombang elektromagnetik terjadi karena medan listik dan medan
magnet, oleh karena itu gelombang elektromagnetik dapat merambat dalam ruang
vakum.
Medan listrik dan medan
magnet pada gelombang elektromagnetik
Gelombang
elektromagnetik berasal dari matahari dan angkasa; peralatan elektronik,
pemancar radio/TV, satelit, monitor TV, komputer, kilat, bahan radioaktif, alat
Rontgen, bara api dan blok mesin yang panas. Secara umum dapat dikatakan gelombang
elektromagnetik muncul dari partikel bermuatan yang dipercepat (bergetar,
perputar, diperlambat dan dipercepat).
Energi
elektromagnetik merambat dalam gelombang dengan beberapa karakter yang bisa
diukur, yaitu: panjang gelombang/wavelength,
frekuensi, amplitude/amplitude dan kecepatan. Amplitudo adalah tinggi
gelombang, sedangkan panjang gelombang adalah jarak antara dua puncak.
Frekuensi adalah jumlah gelombang yang melalui suatu titik dalam satu satuan
waktu. Frekuensi
tergantung dari kecepatan merambatnya gelombang. Karena kecepatan energi
elektromagnetik adalah konstan (kecepatan cahaya), panjang gelombang dan
frekuensi berbanding terbalik. Semakin panjang suatu gelombang, semakin rendah
frekuensinya, dan semakin pendek suatu gelombang semakin tinggi frekuensinya.
Energi
elektromagnetik dipancarkan, atau dilepaskan, oleh semua masa di alam semesta
pada level yang berbeda-beda. Semakin tinggi level energi dalam suatu sumber
energi, semakin rendah panjang gelombang dari energi yang dihasilkan, dan semakin
tinggi frekuensinya. Perbedaan karakteristik energi gelombang
digunakan untuk mengelompokkan energi elektromagnetik.
3.
Energi Mekanik
Energi mekanik adalah energi yang
dimiliki suatu benda karena sifat geraknya. Energi mekanik terdiri dari energi potensial
dan energi kinetik. Energi
potensial adalah energi yang dimiliki benda karena posisinya (kedudukan)
terhadap suatu acuan. Sebagai contoh sebuah batu yang kita angkat pada
ketinggian tertentu memiliki energi potensial, jika batu kita lepas maka batu
akan melakukan kerja yaitu bergerak ke bawah atau jatuh. Jika jatuhnya batu
mengenai tanah lembek maka akan terjadi lubang, batu yang kita angkat lebih
tinggi maka energi potensial yang dimiliki batu lebih besar pula sebagai akibat
lubang yang terjadi lebih dalam. Jika massa batu lebih besar energi yang
dimiliki juga lebih besar, batu yang memiliki energi potensial ini karena gaya
gravitasi bumi, energi ini disebut energi potensial bumi.
Energi potensial bumi tergantung pada
massa benda, gravitasi bumi dan ketinggian benda. Sehingga dapat dirumuskan:
Ep
= m.g.h
Keterangan:Ep = Energi Potensial gravitasi (joule)
M = Massa benda (kg)
G = Percepatan gravitasi (N/kg) atau (m/s²)
H = Ketinggian benda (m)
Selain
energi potensial gravitasi terdapat juga
energi potensial elastis. Energi ini dimiliki benda yang memiliki sifat
elastis, misalnya karet, busur panah dan pegas.
Contoh Soal:
Buah durian tergantung pada tangkai pohonnya setinggi 8 meter, jika
massa durian 2 kg dan percepatan gravitasi 10 N/kg, berapa energi potensial
yang dimiliki durian tersebut ?
Penyelesaian :
Diketahui :
h = 8 meter
m = 2 kg
g = 10 N/kg
Ditanyakan : Ep = ……… ?
h = 8 meter
m = 2 kg
g = 10 N/kg
Ditanyakan : Ep = ……… ?
Jawab :
Ep = m.g.h
Ep = 2 kg. 10 N/kg. 8 m
Ep = 160 Nm
Ep = 160 J
Jadi energi potensial yang dimiliki oleh buah durian adalah 160 joule.
Ep = m.g.h
Ep = 2 kg. 10 N/kg. 8 m
Ep = 160 Nm
Ep = 160 J
Jadi energi potensial yang dimiliki oleh buah durian adalah 160 joule.
Energi Kinetik
Energi kinetik adalah energi yang
dimiliki benda karena geraknya. Makin besar kecepatan benda bergerak
makin besar energi kinetiknya dan semakin besar massa benda yang bergerak makin
besar pula energi kinetik yang dimilikinya. Secara matematis dapat dirumuskan:
Ek = ½ m.v2
Keterangan :
Ek = Energi potensial (joule)
m = Massa benda (kg)
v = Kecepatan
benda (m/s)
Contoh Soal:
Sebuah mobil yang massanya 1000 kg bergerak dengan kecepatan 15 m/s.
Berapa energi kinetik yang dimiliki mobil tersebut ?
Penyelesaian :
Diketahui :
m = 1000 kg
v = 15 m/s
Ditanyakan : Ek = ……… ?
m = 1000 kg
v = 15 m/s
Ditanyakan : Ek = ……… ?
Jawab :
Ek = ½ m.v2
Ek = ½ 1000 kg.(15 m/s)2
Ek = ½ 1000 kg.225 m2/s2
Ek = 112500 kg m2/s2
Ek = ½ m.v2
Ek = ½ 1000 kg.(15 m/s)2
Ek = ½ 1000 kg.225 m2/s2
Ek = 112500 kg m2/s2
Jadi energi kinetik yang dimiliki oleh mobil tersebut adalah 112500
joule.
4.
Energi Nuklir
Nuklir (a.k.a
Energi Nuklir) adalah energi yang dihasilkan dengan mengendalikan reaksi
nuklir. “Energi nuklir merupakan salah satu sumber energi di alam ini yang diketahui
manusia bagaimana mengubahnya menjadi energi panas dan listrik. Sejauh ini,
energi nuklir adalah sumber energi yang yang paling padat dari semua sumber
energi di alam ini yang bias dikembangkan manusia. Artinya, kita dapat
mengekstrak lebih banyak panas dan listrik dari jumlah yang diberikan
dibandingkan sumber lainnnya dengan jumlah yang setara.
Di dalam inti
atom nuklir terdapat tiga buah interaksi fundamental yang berperan penting,
yaitu gaya nuklir kuat, gaya elektromagnetik dan gaya nuklir ringan pada jangka
panjang. Energi nuklir dihasilkan di dalam inti atom melalui dua jenis reaksi,
reaksi fisi dan reaksi fusi (Hari,2009).
Reaksi fusi
nuklir hanya terjadi pada temperatur yang sangat tinggi, hingga mencapai
temperatur matahari dengan tekanan berjuta kali tekanan atmosfer. Pada kondisi
tersebut, materi berada pada keadaan plasma dimana materi berupa ion yang
bergerak sangat cepat. Pada fase plasma inilah reaksi fusi nuklir berlangsung.
Temperatur plasma dapat mencapai seratus juta derajat celcius, sehingga tidak
mungkin menggunakan suatu reaktor yang bersentuhan langsung dengan plasma. Pada
kenyataannya, reaksi fusi nuklir dilakukan di dalam kontainer yang berupa medan
magnet. Hal ini dapat dilakukan karena plasma merupakan partikel bermuatan
sehingga dapat berinteraksi dengan medan magnet. Metode lain yang digunakan
adalah Inertial Confinement dimana suatu bahan bakar fusi nuklir
diinisiasi oleh laser berenergi tinggi secara bertahap. Bahan bakar fusi nuklir
ini dimasukkan ke dalam reaktor lalu ditembak dengan laser berenergi tinggi
sehingga reaksi berlangsung seketika. Hingga saat ini, reaksi fusi nuklir belum
dianggap menguntungkan karena besarnya energi yang dibutuhkan untuk
menginisiasi reaksi nuklir. Jika proses tersebut dapat dibuat efisien, maka
reaktor fusi nuklir memiliki beberapa keuntungan (Hari, 2009):
· Ketersediaan
Bahan bakar
yang digunakan adalah Deutrium yang tersedia dalam jumlah besar di lautan.
· Resiko kebocoran reaksi sangat kecil
Resiko
kebocoran reaksi yang sangat kecil karena ketika medan magnet yang digunakan
tidak berfungsi, plasma yang bersentuhan dengan dinding reaktor akan turun
temperaturnya, sehingga saat itu juga reaksi berhenti. Selain itu, pada desain Inertial
Confinement, jumlah bahan bakar fusi yang digunakan sangat kecil pada
setiap siklusnya.
·
Bahan baku maupun produk reaksi tidak bersifat radioaktif
Reaksi nuklir
lain yang sudah dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik adalah reaksi
fisi. Reaksi fisi dapat berlangsung secara terus menerus yang biasa disebut
reaksi rantai. Dalam reaksi rantai, neutron yang telah terhambur pada reaksi
fisi sebelumnya dapat mengakibatkan terjadinya reaksi fisi lain. Energi yang
dihasilkan dari reaksi ini dapat dikonversi menjadi energi listrik pada sebuah
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir.
Sebagai
pembanding, 1 kg batu bara dan uranium yang sama2 berasal dari perut bumi. Jika
kita mengekstrak energi listrik dari 1 kg batubara, kita dapat menyalakan lampu
bohlam 100W selama 4 hari. Dengan 1 kg uranium, kita dapat menyalakan bohlam
paling sedikit selama 180 tahun.” (whatisnuclear.com)
Dalam fisika
nuklir, sebuah reaksi nuklir adalah sebuah proses di mana dua
nuklei atau partikel nuklir bertubrukan, untuk memproduksi hasil yang berbeda
dari produk awal. Pada prinsipnya sebuah reaksi dapat melibatkan lebih dari dua
partikel yang bertubrukan, tetapi kejadian tersebut sangat jarang. Bila
partikel-partikel tersebut bertabrakan dan berpisah tanpa berubah (kecuali
mungkin dalam level energi), proses ini disebut tabrakan dan bukan sebuah
reaksi. Secara umum, energi nuklir dapat dihasilkan melalui dua macam
mekanisme, yaitu pembelahan inti atau reaksi fisi dan penggabungan beberapa
inti melalui reaksi fusi. Reaksi fusi nuklir adalah reaksi peleburan dua atau
lebih inti atom menjadi atom baru dan menghasilkan energi, juga dikenal sebagai
reaksi yang bersih. Reaksi fisi nuklir adalah reaksi pembelahan inti atom
akibat tubrukan inti atom lainnya, dan menghasilkan energi dan atom baru yang
bermassa lebih kecil, serta radiasi elektromagnetik. Reaksi fusi juga
menghasilkan radiasi sinar alfa, beta dan gamma yang sangat berbahaya bagi
manusia.
Contoh reaksi fusi nuklir adalah
reaksi yang terjadi di hampir semua inti bintang di alam semesta. Senjata bom
hidrogen juga memanfaatkan prinsip reaksi fusi tak terkendali.
Contoh reaksi fisi adalah
ledakan senjata nuklir dan pembangkit listrik tenaga nuklir. Unsur yang sering
digunakan dalam reaksi fisi nuklir adalah Plutonium dan Uranium (terutama
Plutonium-239, Uranium-235), sedangkan dalam reaksi fusi nuklir adalah Lithium
dan Hidrogen (terutama Lithium-6, Deuterium, Tritium).
5. Energi Kimia
Energi kimia merupakan energi yang keluar sebagai hasil
interaksi elektron di mana dua atau lebih atom/molekul berkombinasi sehingga
menghasilkan senyawa kimia yang stabil. Energi kimia hanya dapat terjadi dalam
bentuk energi tersimpan. Bila energi dilepas dalam suatu reaksi maka reaksinya
disebut reaksi eksotermis yang dinyatakan dalam kJ atau kKal. Bila dalam reaksi
kimia energinya terserap maka disebut dengan reaksi endodermis. Sumber energi
yang penting bagi manusia adalah reaksi kimia eksotermis yang pada umumnya
disebut reaksi pembakaran. Salah satu contoh aplikasi energi kimia dalam
kehidupan manusia yaitu fuel cell.
- FUEL CELL
Saat ini
fuel cell dianggap sebagai salah satu sumber energi alternatif yang sangat
bersih, ramah lingkungan, aman, dan
mempunyai resiko yang sangat kecil. Di beberapa negara maju, fuel cell sudah
digunakan sebagai sumber energi gerak kendaraan bermotor. Sistem fuel cell ini
merupakan pembangkit energi listrik berbahan bakar hidrogen dan tidak tertutup
kemungkinan suatu saat akan menjadi bahan bakar atau sumber energI yang paling
berkembang. Sistem tersebut mengubah secara langsung energi kimia menjadi
energi listrik. Secara teknis, fuel cell terdiri dari dua lempeng elektroda
(katoda dan anoda) yang mengapit elektrolit. Oksigen dilewatkan pada salah satu
sisi elektroda, sedangkan hidrogen dilewatkan pada sisi elektroda lainnya
sehingga nantinya akan menghasilkan listrik, air, dan panas. Cara kerjanya,
hidrogen disalurkan melalui katalisator anoda. Oksigen (yang diperoleh dari
udara) memasuki katalisator katoda. Didorong oleh katalisator, atom hidrogen
membelah menjadi proton dan elektron yang mengambil jalur terpisah di dalam
katoda. Proton melintas melalui elektrolit. Elektron-elektron menciptakan
aliran yang terpisah. Elektron ini dapat dimanfaatkan terlebih dahulu sebelum
kembali ke katoda untuk bergabung dengan hidrogen dan oksigen, dan membentuk
molekul air.
Fuel cell
ini bekerja secara kimia, bukan pembakaran seperti mesin konvensional. Maka
dari itu, emisinya sangat rendah dan patut untuk diutamakan pemanfaatannya yang
sangat baik bagi lingkungan. Penggunaan fuel cell saat ini lebih diutamakan
sebagai alat pembangkit listrik dan mesin penggerak kendaraan. Di Indonesia,
penerapan system fuel cell ini bisa dijadikan jalan keluar untuk mengatasi
krisis pasokan energi listrik nasional dan juga menghemat cadangan bumi kita.
Gas hydrogen yang merupakan bahan bakar fuel cell ini juga sangat melimpah di
Indonesia. Sehingga dalam pemanfaatan mesin ini, hydrogen yang dibutuhkan bisa
diperoleh secara cuma-cuma. Gas hydrogen itu sangat melimpah karena bisa
didapat dari sinar matahari, sampah organic, dan angin.
Energi kimia adalah
energi yang tersimpan dalam persenyawaan kimia. Makanan banyak mengandung
energi kimia yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia. Energi kimia pun
terkandung dalam bahan minyak bumi yang sangat bermanfaat untuk bahan bakar.
Baik energi kimia dalam makanan maupun energi kimia dalam minyak bumi berasal
dari energi matahari.
Energi cahaya matahari sangat diperlukan untuk proses fotosintesis pada tumbuhan sehingga mengandung energi kimia. Tumbuhan dimakan oleh manusia dan hewan sehingga mereka akan memiliki energi tersebut. Tumbuhan dan hewan yang mati milyaran tahun yang lalu menghasilkan minyak bumi. Energi kimia dalam minyak bumi sangat bermanfaat untuk menggerakkan kendaraan, alat-alat pabrik, ataupun kegiatan memasak.
Energi cahaya matahari sangat diperlukan untuk proses fotosintesis pada tumbuhan sehingga mengandung energi kimia. Tumbuhan dimakan oleh manusia dan hewan sehingga mereka akan memiliki energi tersebut. Tumbuhan dan hewan yang mati milyaran tahun yang lalu menghasilkan minyak bumi. Energi kimia dalam minyak bumi sangat bermanfaat untuk menggerakkan kendaraan, alat-alat pabrik, ataupun kegiatan memasak.
6.
Energi Kalor (panas/ termal)
Energi panas juga sering disebut sebagai
kalor, pemberian padas kepada suatu benda dapat menyebabkan kenaikan suhu benda
itu ataupun bahkan terkadang dapat menyebabkan perubahan bentuk, perubahan
ukuran, atau perubahan volume benda itu. Ada tiga istilah yang penggunaannya
sering kacau, yaitu panas, kalor, dan suhu. Panas adalah salah satu bentuk
energi. Energi panas yang berpindah disebut kalor, sementara suhu adalah
derajat panas suatu benda.
Kalor merupakan
salah satu bentuk energi yang dapat mengakibatkan perubahan suhu maupun
perubahan wujud zat. Energi kalor biasanya merupakan hasil sampingan dari
perubahan bentuk energi lainnya. Energi kalor dapat diperoleh dari energi
kimia, misalnya pembakaran bahan bakar. Energi kalor juga dapat dihasilkan dari
energi kinetik benda-benda yang bergesekan. Sebagai contoh, ketika kamu
menggosok-gosokkan telapak tanganmu maka kamu akan merasakan panas pada telapak
tanganmu. Energi termal merupakan
bentuk energi dasar dimana semua energi dapat dikonversikan secara
penuh menjadi energi panas. Energi yang tersimpan dapat berupa kalor”
laten’ atau kalor “sensibel’ yang berupa entalpi. Pernahkah anda berfikir apa yang menyebabkan air dalam
panci diletakkan diatas kompor bisa mendidih? Tentu hal tersebut bisa terjadi
karena adanya perubahan kalor (panas) dari kompor (api) menuju panci kemudian
diteruskan ke air. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa suhu didih air adalah
100 derajat celcius, maka air baru akan mendidih setelah suhunya mencapai 100°C. Ada beberapa cara bagi kalor (panas) untuk
berpindah yakni ada 3 cara. Cara tersebut yakni: Konduksi, radiasi dan
Konveksi.
1.
Konduksi
Konduksi perpindahan energi panas (kalor) tidak di ikuti dengan zat perantaranya. Misalnya saja anda menaruh batang besi membara ke batang besi lain yang dingin. Anda tidak akan melihat besi membara itu bergerak namun tiba-tiba besi yang semula dingin akan menjadi panas. Atau dengan contoh yang lebih simpel, yakni satu logam panjang yang dipanaskan. Satu ujung logam panjang yang di beri nama A dipanaskan maka beberapa saat kemudian ujung yang lain (kita sebut ujung B) juga akan ikut panas.Pemanfaatan Konduksi dalam kehidupan sehari-hari sendiri bisa dengan mudah kita temukan, misalnya saja saat memasak air maka kalor berpindah dari api (kompor) menuju panci dan membuat air mendidih.
Konduksi perpindahan energi panas (kalor) tidak di ikuti dengan zat perantaranya. Misalnya saja anda menaruh batang besi membara ke batang besi lain yang dingin. Anda tidak akan melihat besi membara itu bergerak namun tiba-tiba besi yang semula dingin akan menjadi panas. Atau dengan contoh yang lebih simpel, yakni satu logam panjang yang dipanaskan. Satu ujung logam panjang yang di beri nama A dipanaskan maka beberapa saat kemudian ujung yang lain (kita sebut ujung B) juga akan ikut panas.Pemanfaatan Konduksi dalam kehidupan sehari-hari sendiri bisa dengan mudah kita temukan, misalnya saja saat memasak air maka kalor berpindah dari api (kompor) menuju panci dan membuat air mendidih.
2.
Radiasi
Merupakan proses terjadinya perpindahan panas
(kalor) tanpa menggunakan zat perantara.
Perpindahan kalor secara radiasi tidak
membutuhkan zat perantara, contohnya anda bisa melihat bagaimana matahari
memancarkan panas ke bumi dan api yang memancarkan hangat ke tubuh anda. Kalor
dapat di radiasikan melalui bentuk gelombang cahaya, gelombang radio dan
gelombang elektromagnetik. Radiasi juga dapat dikatakan sebagai perpindahan
kalor melalui media atau ruang yang akhirnya diserap oleh benda lain. Contoh
radiasi dalam kehidupan sehari-hari dapat anda lihat saat anda menyalakan api
unggun, anda berada di dekat api unggun tersebut dan anda akan merasakan
hangat. Satu lagi, pernahkah anda memegang candi prambanan di siang hari? Menurut anda apa yang membuat
candi tersebut hangat saat siang hari? Ya karena mendapat radiasi panas dari
matahari.
3.
Konveksi
Merupakan perpindahan kalor (panas) yang disertai dengan berpindahnya zat perantara. Konveksi sebenarnya mirip dengan Induksi, hanya saja jika Induksi adalah perpindahan kalor tanpa disertai zat perantara sedangkan konveksi merupakan perpindahan kalor yang di ikuti zat perantara. Contoh konveksi dalam kehidupan sehari-hari dapat anda lihat pada proses pemasakan air, apakah anda tau apa yang terjadi saat air dimasak? Saat air dimasak maka air bagian bawah akan lebih dulu panas, saat air bawah panas maka akan bergerak ke atas (dikarenakan terjadinya perubahan masa jenis air) sedangkan air yang diatas akan bergerak kebawah begitu seterusnya sehingga keseluruhan air memiliki suhu yang sama. Selain itu contoh konveksi yang lain juga dapat anda temui pada ventilasi ruangan dan cerobong asap.
Merupakan perpindahan kalor (panas) yang disertai dengan berpindahnya zat perantara. Konveksi sebenarnya mirip dengan Induksi, hanya saja jika Induksi adalah perpindahan kalor tanpa disertai zat perantara sedangkan konveksi merupakan perpindahan kalor yang di ikuti zat perantara. Contoh konveksi dalam kehidupan sehari-hari dapat anda lihat pada proses pemasakan air, apakah anda tau apa yang terjadi saat air dimasak? Saat air dimasak maka air bagian bawah akan lebih dulu panas, saat air bawah panas maka akan bergerak ke atas (dikarenakan terjadinya perubahan masa jenis air) sedangkan air yang diatas akan bergerak kebawah begitu seterusnya sehingga keseluruhan air memiliki suhu yang sama. Selain itu contoh konveksi yang lain juga dapat anda temui pada ventilasi ruangan dan cerobong asap.