Mari Berusaha, Berdo'a Kemudian Tawakal

Saya Hanya Manusia Biasa

Sabtu, 05 Januari 2013

TUGAS TERSTRUKTUR DASAR MANAJEMEN

Smangat

TUGAS TERSTRUKTUR DASAR MANAJEMEN

                                                              

(KAKTUS)







Oleh:
 NAMA         : KUSTAM
    NIM              : A1L111053
         PRODI         : Agroteknologi






DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2012






KEGIATAN DALAM PENGORGANISASIAN
1.       a.  Mengalokasikan sumberdaya ADA DIDATA SEBELUMNYA
    
b. Menetapkan tugas dan prosedur yang digunakan ADA DIDATA SEBELUMNYA
       2.  Menetapkan struktur organisasi (wewenang dan tanggung jawab)
Dalam suatu organisasi, tugas dan tanggung jawab dari setiap personil sangat diperlukan agar tercipta suatu kejelasan arah dan koordinasi. Dilihat dari struktur organisasinya, bentu pelimpahan tugas dilakukuan berdasarkan bagian dan fungsi masing-masing bagian, sehingga struktur pelaporan dan pertanggungjawaban hasil pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik. Berikut peringkat struktur organisasi PT. Indocactus persada.
a.Pimpinan
Pemimpin merupakan pemimpin tertinggi perusahaan dan juga selaku pemilik perusahaan. Perincian tugasnya adalah :
1. Sebagai pimpinan perusahaan yang membidangi pengembangan perusahaan, pengadaan modal dan pengeluaran modal
2. Membuat dan mengatur strategi perusahaan untuk mencapai target
3. Menciptakan suasana yang baik dalam perusahaan dimana personil dapat melakukan kewajibannya dengan efektif
4. Memimpin, membidik, mengarahkan, membina kerjasama, memberi motifasi, serta mengawasi kegiata-kegiatan yang telah direalisasikan oleh perencanaan yang telah disetujui bersama.
5 .Memberikan kekuasaan (mandat) pada para manajer dan bawahan
6. Bertanggung jawab penuh pada kondisi dan kemajuan perusahaan.
b.Manajer Marketing
Manajer marketing bertanggung jawab terhadap kondisi penjualan yang mampu dilakukan perusahaan, mencari pelanggan dan menjalin hubungan baik dengan para pelanggan serta melakukan analisis pasar dan persaingan yang ada. Tugasnya:
1 Memimpin bagian pemasaran dan menetapkan segala kebijakan dan peraturan peruahaan
2 Menentukan kebijakan dan strategi pemasaran perusahaan
3 Merencanakan dan mengandalikan pelaksanaan kegiatan-kegiatan pemasaran
4 Mempunyai wewenang untuk menentukan keputusan penjualan produk
5 Mempunyai wewenang untuk memberikan saran pada Pimpinan dalam hal pemasaran
6 Mengembangkan, melaksanakan, dan memberikan input, sasaran jangka pendek dan strategi yang berkenan
7 Bertanggungjawab pada pimpinan atas kelancaran kegiatan-kegiatan
c. Kepala Urusan Perencanaan dan Pembinaan berwewenang untuk
1. Mengusulkan kepada Kepala Bagian KBL terhadap CMB yang mendapat
Prioritas untuk dilakukan analisa lapangan sesuai hasil usulan kebun
Penganalisa atau terhadap CMB yang menjadi wilayah Binaan bagian KBL
secara langsung
2. Mengusulkan usaha CMB yang layak dibina kepada Kepala Bagian KBL
sesuai kesimpulan hasil analisa di lapangan oleh Petugas Kebun Penganalisa
maupun oleh petugas dari bagian KBL
 3.Mengusulkan kepada Kepala Bagian untuk mengadakan pembinaan bagi
Mitra Binaan berupa pelatihan, pemagangan, penyuluhan, pameran dan
sejenisnya yang dananya bersumber dari dana hibah
                          4.Mengusulkan kepada Kepala Bagian untuk melakukan peninjauan kelapangan
(evaluasi) terhadap objek Bina Lingkungan atas proposal yang diajukan oleh
Masyarakat kepada PT
d.  Kepala Urusan Administrasi Keuangan/Umum berwewenang untuk :
1. urusan administrasi keuangan dan umum
2. Memberikan penilaian dan pembinaan Karyawan dilingkup Urusan
Administrasi Keuangangan dan Umum
3. Menilai dan mengevaluasi pelaksanaan tugas-tugas Asisten Urusan dan
Karyawan dilingkup Urusan Administrasi Keuangan dan Umum

Tugas Kepala Urusan Administrasi/Umum
1. Mempersiapkan dan melaksanakan serta mengkoordinir pembuatan Rencana
Kerja dan Anggaran
2. meneliti surat-surat masuk baik interen maupun eksteren serta proposal
Kemitraan baik Distrik/Kebun/ Unit maupun dari UKM
3. Mempersiapkan laporan bulanan, triwulan, semester dan tahunan dari semua
urusan yang ada di bagian KBL
e. Staf Urusan Perencanaan bertugas untuk :
1.Mengusulkan CMB yang mendapat prioritas kepada Kepala Urusan untuk
dilakukan analisa/evaluasi lapangan sesuai hasil analisa Kebun Penganalisa
dan menganalisa langsung CMB yang menjadi binaan langsung bagian KBL
2.Mengusulkan CMB yang layak dibantu kepada Kepala Urusan sesuai
kesimpulan hasil analisa
3.Mengembalikan proposal CMB yang tidak layak dibina setelah mendapat
penegasan dari Kepala Urusan
4.Memberikan penilaian atas prestasi kerja Karyawan Pelaksana di urusan
Perencanaan
f.Staf Urusan Pembinaan berwewenang untuk :
1.Mengusulkan kepada Kepala Urusan Objek Bina Lingkungan yang layak
diberikan kepada pemohon
2.Menganalisa/mengevaluasi proposal permohonan Dana Bina Lingkungan
yang masuk dari Distrik/Kebun/Unit setelah didisposisi Kepala Bagian dan
Kepala Urusan
3.Bekerjasama dan berkoordinasi dengan urusan Perencanaan untuk
melancarkan tugas Kepala Urusan Perencanaan dan Pembinaan
4.Memberikan saran-saran kepada Kepala Urusan mengenai pelaksanaantugas
dan pekerjaan yang berkaitan dengan Urusan Pembinaan
g.Tim I Penagihan dan Monitoring Mitra Binaan bertugas untuk :
1.Membantu Krani-I menyusun RKA
2.Membantu Krani-I menyusun Laporan Bulanan,Triwulan, Semester dan
Tahunan
3.Merekapitulasi daftar monitoring per Pemko/Pemkab
4.Membantu Krani-I dalam melaksanakan tugas-tugas
5.Membuat Surat Perjanjian Kemitraan, Addendum Surat Perjanjian
Reschedulling dan Reconditioning
6.Koordinasi antar sesame Karyawan Pelaksana demi terciptanya hubungan
yang harmonisuntuk mencapai hasil yang baik
7.Notaris Surat Perjanjian









PENETAPAN BAHAN ORGANIK TANAH

Smangat

PENETAPAN BAHAN ORGANIK TANAH

BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang
Bahan organic merupakan akumulasi dari sisa tanaman dan hewan yang mengalami pelapukan parsiil dan sebagian merupakan bahan resisten. Banyak sedikitnya bahan organic dalam tanah mempengaruhi sifat –sifat tanah. Seperti daya penahan air, kapasitas jerapan kation, kapasitas penyediaan unsure N, P, dan S, stabilitas tanah, aerasi dan sebagainya. Dengan demikian peranan bahan organic sangat besar dalammeningkatkan kesuburan tanah dan tidak dapat digantikan oleh bahan yang lain.
Penetapan bahan organik tanah adalah berdasarkan oksidasi. Macam oksidasi yang sering digunakan untuk penetapan bahan organik adalah oksidasi basah dan oksidasi kering. Penetapan bahan organic pada percobaan ini menggunakan cara oksidasi basah , menurut metode Walkey Black, dimana bahan organic tanah dioksidasi oleh kalium dikromat berlebih diberikan untuk mengoksidasi bahan organic. Kalium dikhromat yang berlebihan tidak digunakan untuk proses oksidasi tersebut, di titrasi dengan ferrosulfat yang sudah diketahui normalitasnya. Difinilamine dalam H2SO4 pekat digunakan untuk petunjuk titik akhir titrasi sedangkan pemberian H3PO4 85% untuk menghilangkan gangguan yang mungkin timbul karena adanya ion Ferro.Reaksi yang berlangsung pada dasarnya sebagai berikut :
3 C + 2 Cr2O7 + 16 H+ → 3 CO2 + 4 Cr2 + 8 H2O
Maksud dan Tujuan
Untuk mengetahui kandungan bahan organik yang ada dalam tanah
Untuk mengetahui factor – factor yang mempengaruhi kandungan bahan organic dalam tanah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bahan organik adalah bagian dari tanah yang merupakan suatu system kompleks dan dinamis, yang bersumber dari sisa tanaman dan atau binatang yang terdapat di dalam tanah yang terus menerus mengalami perubahan bentuk, karena dipengaruhi oleh faktor biologi, fisika, dan kimia (Kononova, 1961).
Menurut Stevenson (1994), bahan organik tanah adalah semua jenis senyawa organik yang terdapat di dalam tanah, termasuk serasah, fraksi bahan organik ringan, biomassa mikroorganisme, bahan organik terlarut di dalam air, dan bahan organik yang stabil atau humus.
Bahan organik memiliki peran penting dalam menentukan kemampuan tanah untuk mendukung tanaman, sehingga jika kadar bahan organik tanah menurun, kemampuan tanah dalam mendukung produktivitas tanaman juga menurun. Menurunnya kadar bahan organik merupakan salah satu bentuk kerusakan tanah yang umum terjadi. Kerusakan tanah merupakan masalah penting bagi negara berkembang karena intensitasnya yang cenderung meningkat sehingga tercipta tanah-tanah rusak yang jumlah maupun intensitasnya meningkat.(red) Bahan organik tanah juga merupakan salah satu indikator kesehatan tanah. Tanah yang sehat memiliki kandungan bahan organik tinggi, sekitar 5%. Sedangkan tanah yang tidak sehat memiliki kandungan bahan organik yang rendah. Kesehatan tanah penting untuk menyamin produktivitas pertanian.
Bahan organik dalam tanah merupakan fraksi bukan mineral yang ditemukan sebagai bahan penyusun tanah. Kadar bahan organik yang terdapat dalam tanah Alfisol berkisar antara (0,05-5) % dan merupakan tanah yang ideal untuk lahan pertanian, dan untuk tanah organik mendekati 60 % dan pada Titik oleh kadar bahan organik memperlihatkan kecenderungan yang menurun (Pairunan, dkk., 1985)
Bahan organik memiliki peranan sangat penting di dalam tanah. Bahan organik tanah terdiri dari sisa-sisa tumbuhan atau binatang melapuk. Tingkat pelapukan bahan organik berbeda-beda dan tercampur dari berbagai macam bahan.
Fungsi Bahan Organik Tanah
Bahan organik tanah menjadi salah satu indikator kesehatan tanah karena memiliki beberapa peranan kunci di tanah. Peranan-peranan kunci bahan organik tanah dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu:
Fungsi Biologi:
menyediakan makanan dan tempat hidup (habitat) untuk organisme (termasuk mikroba) tanah menyediakan energi untuk proses-proses biologi tanah memberikan kontribusi pada daya pulih (resiliansi) tanah
Fungsi Kimia:
merupakan ukuran kapasitas retensi hara tanah penting untuk daya pulih tanah akibat perubahan pH tanah menyimpan cadangan hara penting, khususnya N dan K
Fungsi Fisika:
mengikat partikel-partikel tanah menjadi lebih remah untuk meningkatkan stabilitas struktur tanah meningkatkan kemampuan tanah dalam menyimpan air perubahahan moderate terhadap suhu tanah.
Fungsi-fungsi bahan organik tanah ini saling berkaitan satu dengan yang lain. Sebagai contoh bahan organik tanah menyediakan nutrisi untuk aktivitas mikroba yang juga dapat meningkatkan dekomposisi bahan organik, meningkatkan stabilitas agregat tanah, dan meningkatkan daya pulih tanah (www.csiro.au).
Faktor yang mempengaruhi pembentukan tanah juga harus diperhatikan karena mempengaruhi jumlah bahan organik. Miller et al. (1985) berpendapat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah bahan organik dalam tanah adalah sifat dan jumlah bahan organik yang dikembalikan, kelembaban tanah, temperatur tanah, tingkat aerasi tanah, topografi dan sifat penyediaan hara.
Pemberian bahan organik ke dalam tanah memberikan dampak yang baik terhadap tanah, tempat tumbuh tanaman. Tanaman akan memberikan respon yang positif apabila tempat tanaman tersebut tumbuh memberikan kondisi yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangannya.
Bahan organik yang ditambahkan ke dalam tanah menyediakan zat pengatur tumbuh tanaman yang memberikan keuntungan bagi pertumbuhan tanaman seperti vitamin, asam amino, auksin dan giberelin yang terbentuk melalui dekomposisi bahan organik (Brady, 1990)
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ALAT DAN BAHAN
ALAT :
Erlenmeyer 250 ml atau 500 ml
Pipet volume 1o ml
Gelas ukur 20 ml
Buret dan statif
BAHAN :
H3PO4 85%
H2PO4 pekat 96 %
NaF Kristal
K2Cr2O7 (49,04 g K2Cr2O7 dilarutkan dalam aquades hingga 1000 ml)
Indikator difenilamin
Larutan Fe2SO4 1 N
CARA KERJA :
Menimbang 0,5 g contoh tanah yang telah dihaluskan ke dalam tabung erlenmeyer 250 ml.
Memipet 10 ml Kalium dikhromat 1 N dan menuangkan dalam Erlenmeyer, menggoyang dengan hati – hati sehingga tidak terjadi butir – butir tanah menempel didinding labu.
Menambahkan 20 ml asam sulfat pekat dan mengaduk betul hingga rata, harus terjadi kontak reagen dengan tanah (melakukan pada kamar asam)
Memantapkan selama 30 menit
Menambahkan 200 ml aquades
Menambahkan 10 ml H3PO4 85% dan 0,2 g NaF dalam Erlenmeyer.
Menambahkan indicator difenilamin 10 tetes.
Mentitrasi dengan larutan ferrosulfat (warna akan berubah dari biru gelap menjadi hijau)
Rumus untuk mengetahui % C :
% C=((vol blanko-vol contoh)x 3)/(vol blanko x 0,5)
Kandungan bahan organic tanah (%) = %C x 1,729





BAB IV HASIL PENGAMATAN dan PEMBAHASAN
Hasil Pengamatan
I II III IV
Volume blanko (ml) 21.4 21.4 21.4 21.4
Volume contoh (ml) 20.8 15.7 19.4 17.7
%C 0.168224 1.598131 0.560748 1.037383
bahan OT 0.29086 2.763168 0.969533 1.793636
Kategori sangat rendah sedang sangat rendah rendah

No Penambahan Bahan Warna
1 + Kalium khromat Orange
2 + asam sulfat pekat Merah bata
+ aquades Coklat muda
3 +asam pospat 85% Colkat muda
4 + indicator definilamine Hijau gelap kebiruan
5 + titrasi dengan ferrosulfat Hijau terang

Kelompok III
% C=% C=((vol blanko-vol contoh)x 3)/(vol blanko x 0,5) = ((21,4 ml-19,4 ml)x 3)/(21,4 ml x 0,5)= 0.560748
Kandungan bahan organic tanah (%) = 0.560748 x 1,729 = 0,969533
Pembahasan
Tanah tersusun dari bahan padatan, cair, dan udara. Bahan padatan tersebut terdiri dari bahan mineral dan bahan organic. Bahan mineral terdiri dari partikel pasir, debu dan liat. Ketiga partikel ini menyusun tekstur tanah. Bahan organik dari tanah mineral berkisar 5% dari bobot total tanah. Meskipun kandungan bahan organik tanah mineral sedikit (+5%) tetapi memegang peranan penting dalam menentukan Kesuburan Tanah (dasar –dasar ilmu tanah.blogspot.com).
Komposisi Biokimia Bahan Organik Menurut Waksman (1948) dalam Brady (1990) bahwa biomassa bahan organik yang berasal dari biomass hijauan, terdiri dari : (1) air (75%) dan (2) biomass kering (25%).
Tanah mempunyai kandungan bahan organic yang bervariasi . Banyak sedikitnya jumlah bahan organic yang terdapat pada tanah disebabkan oleh kadar komponen biomassa kering yang mencakup unsure; (1)Karbon(C=44%),(2)Oksigen(O=40%),(3)Hidrogen(H=8%),dan(4) Mineral (8%). Penetapan bahan organic menggunakan metode oksidasi yang mana cara kerjanya adalah dengan mengoksidasi bahan organic tanah. Bahan yang digunakan mencakup kalium khromat itu sendiri yang berfungsi untuk mengoksidasi bahan organic. Ferrosulfat untuk mentitrasi kalium khromat berlebih yang tidak digunakan untuk proses oksidasi. Definilamine dan asam sulfat pekat yang digunakan untuk petunjuk titik akhir titrasi. Dan pemberian asam pospat 85% untuk menghilangkan gangguan yang mungkin timbul karena adanya ion ferro, serta NaF untuk memperkuat atau memperjelas warna (tapi tidak digunakan karena limit).
Pada pengamatan timbul warna yang berbeda setiap kali pencampuran bahan, yang menunjukkan telah terjadinya reaksi antar bahan. Data pada table pengamatan diatas. Akan tetapi warna yang di titik beratkan adalah pada kondisi setelah ditambah indicator dan pada kondisi dititrasi. Karena perubahan warna dari hijau gelap kebiruan menjadi hijau mudah adalah penunjuk yang menyatakan jumlah volume titrasi, yang nantinya volume ini sebagai nilai volume contoh untuk menentukan % kandungan bahan organic di tanah setelah .
Data hasil pengamatan menunjukkan adanya perbedaan kandungan bahan organic pada kelompok I, II, III dan IV. Penyebabnya adalah contoh tanah yang digunakan sebagai bahan pengamatan untuk masing – masing kelompok berbeda. Pada hasil pengamatan kelompok III didapat % kandungan bahan organic = 0.969533 % yang termasuk dalam kategori kandungan bahan organiknya sangat rendah. Hal ini dipengaruhi oleh banyak factor, Seperti factor yang telah disebutkan diatas yaitu perbedaan jenis contoh tanah, dari factor ini kita bisa menjabarkan lebih rinci yaitu :
Kedalaman tanah; kedalaman lapisan menentukan kadar bahan organic dan N, kadar bahan organic terbanyak ditemukan di lapisan atas setebal 20 cm, makin ke bawah makin berkurang. Hal itu disebabkan akumulasi bahan organic memang terkonsentrasi di lapisan atas.
Tekstur; tekstur tanah juga cukup berperan, makin tinggi jumlah liat makin tinggi pula bahan organic dan N tanah bila kondisi lainnya sama. Tanah berpasir memungkinkan memungkinkan oksidasi yang baik sehingga bahan organic cepat habis.
Iklim yang termasuk didalamnya suhu dan curah hujan; makin ke daerah dingin makin tinggi kandungan bahan organic dan N. pada kondisi yang sama kadar bahan organic dan N bertambah dua hingga tiga kali lipat tiap suhu tahunan rata – rata turun 100C . bila kelembaban efektif meningkat kadar bahan organic dan N juga bertambah. Hal ini menunjukkan suatu hambatan kegiatan organisme tanah .
Drainase; drainase yang buruk dimana airnya berlebih, menyebabkan oksidasi terhambat karena aerasi buruk, hal ini menyebabkan kadar bahan organic dan N lebih tinggi daripada tanah berdrainase baik. Jadi semakin drainase air baik, kandungan bahan organik dalam tanah justru akan semakin kecil, dikarenakan ruang pori yang terisi udara akan mempercepat oksidasi (Nurhajati H., 1986)

Selain itu juga terdapat factor penunjang yang ikut andil dalam mempengaruhi % kandungan bahan organic di tanah dilihat dari sumber bahan berasal. Sumber Bahan Organik Tanah Bahan organik tanah dapat berasal dari:
Sumber primer bahan organik dalam tanah Alfisol adalah jaringan tanaman, berupa akar, batang, ranting, daun. Jaringan tanaman ini akan mengalami dekomposisi dan akan terangkut ke Titik bawah serta diinkorporasikan dengan tanah.(Islami, T., 1995).
Sumber sekunder, yaitu: jaringan organik fauna, yang dapat berupa: kotorannya dan mikrofauna.
Sumber lain dari luar, yaitu: pemberian pupuk organik berupa: (a) pupuk kandang, (b) pupuk hijau, (c)pupuk bokasi (kompos), dan (d) pupuk hayati.

BAB V KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa kandungan bahan organik tanah pada masing – masing kelompok berbeda dengan rata – rata termasuk dalam kategori kandungannya sangat rendah dan pada kelompok III = 0.969533 % yang masuk dalam kategori sangat rendah.
factor – factor yang mempengaruhi kandungan bahan organic dalam tanah :
Kedalaman tanah,
Tekstur,
Iklim yang termasuk didalamnya suhu dan curah hujan, dan
Drainase
Sumber bahan organic : Sumber primer, Sumber sekunder, dan Sumber lain dari luar

DAFTAR PUSTAKA
-------, Bahan Organic.www.csiro.au. desember 2009
-------, Dasar –dasar ilmu tanah.blogspot.com. desember 2009
Brady. 1990. Bahan organic dalam Anisuryani. IPB
Hakim, N. 1986. Dasar – Dasar Ilmu Tanah. Penerbit Universitas Lampung : Lampung
Islami, T., 1995 Bahan organic dalam Wikipedia. Desember 2009
Kononova. 1961. Bahan organic dalam Anisuryani. IPB
Miller .1985. Bahan organic dalam Anisuryani. IPB
Pairunan. 1985. Bahan organic dalam Anisuryani. IPB
Stevenson .1994. Bahan organic dalam Anisuryani. IPB

JADWAL UAS AGROTEKNOLOGI PARALEL AT 2011

Smangat
                                                    JADWAL UAS AGROTEKNOLOGI PARALEL AT 2011
No
Hari
Mata Kuliah
Jam
1.
Rabu, 02 Januari 2012
Agroklimatologi
11.40-13.20
2.
Kamis, 03 Januari 2012
OPT
09.50-11.30
3.
Jum’at, 04 Januari 2012
Irigasi dan Drainase
09.20-11.00
Matematika
13.30-15.10
4.
Selasa, 08 Januari 2012
Dasar Agronomi
08.00-09.40
5.
Rabu, 09 Januari 2012
Fisiologi Tumbuhan
09.50-11.30
Pengantar Agribisnis
13.30-15.10
6.
Kamis, 10 Januari 2012
Kesuburan Tanah dan Pemupukan
11.40-13.20
6.
Jum’at, 11 Januari 2012
Dasar Pemuliaan Tanaman
13.30-15.10
7.
Senin, 14 Januari 2012
Kultur Jaringan
11.40-13.20