Khalifah: “Semua tokoh Madinah datang menyambutku, sedang
anda tidak menampakkan diri
sama sekali.”
Abu Hazim: “Dikatakan angkuh itu adalah setelah perkenalan,
sedangkan anda belum mengenal
saya dan sayapun
belum pernah melihat
anda. Maka keangkuhan mana
yang telah saya
lakukan?”
Khlaifah: “Benar alasan
syaikh dan khalifah
telah salah berprasangka.
Dalam benakku banyak
masalah yang ingin aku utarakan kepada anda wahai Abu
Hazim.”
Abu Hazim: “Katakanlah wahai Amirul Mukminin, Allah tempat
memohon pertolongan.”
Khalifah: “Wahai Abu Hazim mengapa kita membenci kematian?”
Abu Hazim: “Karena
kita memakmurkan dunia
kita dan menghancurkan
akhirat kita. Akhirnya
kita benci keluar dari kemakmuran menuju kehancuran.”
Khalifah; “Anda benar wahai Abu Hazim. Apa bagian kita di
sisi Allah kelak?”
Abu Hazim: “Bandingkan amalan anda dengan kitabullah,
niscaya anda bisa mengetahuinya.”
Khalifah: “Dalam ayat yang mana saya dapat menemukannya?”
Abu Hazim: “Anda bisa
temukan dalam firman-Nya yang suci:
“Sesungguhnya
orang-orang yang banyak
berbakti benar-benar berada
dalam syurga yang
penuh keni'matan, dan
sesungguhnya orang-orang yang
durhaka benar-benar berada
dalam
neraka.” (S Al-Infitar [82] : 13-14)
Khslifah: “Jika demikian, dimanakah letak rahmat Allah I?”
Abu Hazim: (membaca firman Allah):
“Sesungguhnya rahmat
Allah itu amat
dekat dengan mereka
yang berbuat kebajikan.”
(QS Al-
A’raf *7+: 56)
Khalifah: “Lalu bagaimana kita menghadap Allah kelak, wahai
Abu Hazim?”
Abu Hazim: “Orang-orang yang baik akan kembali kepada Allah
seperti perantau yang kembali
kepada keluarganya, sedangkan yang jahat akan datang seperti
budak yang curang atau lari lalu
diseret kepada majikannya yang keras.”
Khalifah menangis mendengarnya sampai keluar isaknya,
kemudian berkata...
Khalifah: “Wahai Abu Hazim, bagaimana cara memperbaiki
diri?”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar